Pages

Kamis, 08 Desember 2011

Cermin Wajah Allah

Kamis, 08 Desember 2011
Hari Raya SP Maria Dikandung Tanpa Dosa

CERMIN WAJAH ALLAH

"Sial sekali... Aku lupa membawa cermin hari ini!" itulah kekesalan Theresia, seorang mahasiswa sebuah universitas negeri di ibukota, Jakarta. Salah satu kebiasaannya sebagai wanita muda adalah ia selalu membawa cermin dalam tasnya. Cermin itu selalu dibawa ke mana-mana. Dengan cermin kecil, buatan Cina yang dibeli seharga Rp 10.000,- dari pedagang asongan di perempatan lampu merah, Theresia melihat dan mengamati wajahnya yang putih bersih, tanpa setitik jerawat, ia bisa memastikan bedaknya pas, lipstiknya di bibir tipis merah delima sudah bagus atau belum. Bahkan sebelum meninggalkan rumah setiap hari, Theresia selalu memutar-mutar badan di depan cermin besar di rumahnya, sambil senyum-senyum.

Setiap orang kudus adalah bagaikan cermin untuk melihat dan mengenali sifat-sifat atau wajah-wajah Allah. Maria adalah orang yang paling suci setelah Yesus. Hari ini kita merayakan Hari Raya SP Maria dikandung tanpa noda dosa. Dalam diri Bunda Maria, gadis Nazaret, kita bisa melihat sifat-sifat atau wajah Allah. Sifat-sifat dan wajah Allah kita adalah maha pengasih, maha penyayang, maharahim, mahabesar, dan masih banyak lagi. Jika kita mengimani bahwa Maria dikandung tanpa noda dosa, hal itu berarti bahwa melalui hidup Bunda Maria, cinta Allah yang suci murni mencapai kepenuhannya. Allah adalah suci dan kudus. Allah menjaga dan melindungi Bunda Maria secara khusus. Allah membebaskan Bunda Maria dari cinta manusiawi yang penuh egoisme, cinta yang dikuasai oleh hati dan pikiran manusia belaka demi memuaskan diri sendiri. Hari ini kita belajar dari Bunda Maria, untuk menjadi cermin wajah Allah yang kudus, penuh kasih dan setia.

Ya Allah Bapa di surga, ajarlah aku supaya hari ini aku semakin mengenal kehendak-Mu atas seluruh hidupku dan melaksanakannya dengan penuh cinta kasih. Utuslah Roh-Mu yang kudus, agar aku boleh berkata: "Sesungguhnya aku ini hamba Tuhan; terjadilah padaku menurut perkataan-Mu." Amin.

Oase Rohani 2011, Renungan dan Catatan Harian